Ternyata

Ternyata benar, arah dan akhir perjalanan ini kita yang tentukan sendiri. Tanpa bisa bergantung pada keluarga atau teman. Karena mereka pun memiliki perjuangannya sendiri.

Ternyata benar, ketika hati berpaut pada dunia, semua langkah kaki pun semakin sering tersangkut. Berjalan ke sana kemari penuh rasa takut. Melihat arus lalu terikut.

Ternyata benar, yang seharusnya menjadi impian adalah kampung akhirat. Bukan benda-benda dibalik si perangkat kotak, yang alih-alih membawa manfaat, justru terkadang membuat sesat.

Ternyata benar, amal ibadah kitalah teman sejati. Obat segala resah dan gelisah di dalam dada. Pelipur lara dan pembersih jiwa.

Source: Islamic photo created by freepik – www.freepik.com

Maka ketika jiwa ini dilanda sepi, atau semua selalu nampak tak benar. Pandanglah sejenak ke dalam hati. Mungkin selama ini kita berjalan menjauh, menjauh dari Yang Maha Dekat.

Sedangkan Rahmat-NYA tak pernah putus, Kasih-NYA selalu melimpah, Panggilan-NYA terus menggema, sambung menyambung menggetarkan jiwa.

Segeralah sadar wahai diri, berhentilah menyesatkan dirimu sendiri.

Leave a comment